Indahnya Karya Cipta Anak Bangsa
Bismillahirrahmaanirrahiim
Selamat pagi/ siang/ sore/ malam
sahabat maya. Bagaimana kabarmu? Semoga Allah SWT senantiasa melindungki kita
semua. Aamiin :) Kali ini
saya akan mengajak kalian untuk berekreasi, wisata edukasi dan rohani ke tempat
sejarah di Kota Bandung. Tempat dimana patung Garuda Wisnu Kencana diciptakan,
yaps dimana lagi kalau bukan ke Gallery Seni Nu Art Sculpture Park. Berikut mengenai
sejarah singkat Gallery Nu Art, cekidoootttt
Gallery Nu
Art Sculpture Park merupakan tempat dengan lahan seluas 3 hektar, yang terdiri
atas Sculpture Park, Galleri, Craft Boutique, Workshop dan juga N Cafe. Untuk gallerynya
sendiri, terbagi menjadi 2 bagian, yakni dalam ruangan (Nuart Buliding) terdiri
atas 2 lantai dengan luas 1000 meter persegi juga halaman luar/ outdoor berupa taman. Gallery Seni Nu Art
ini didirikan pada tanggal 11 November 2000, oleh seorang maestro dunia
kelahiran Tabanan Bali yang sudah sangat mendunia karena karya-karyanya yang
sangat begitu artisitik dan fenomenal, siapa lagi kalau bukan I Nyoman Nuarta.
I Nyoman Nuarta
merupakan seorang pematung terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia. Beliau lahir
di Tabanan, Bali 14 November 1951. Putra ke enam dari sembilan bersaudara, anak
dari pasangan Wirdjamijana. Nuarta mengawali karirnya di dunia seni ketika
jurusan Seni Rupa di ITB 1972. Namun awalnya Nuarta lebih memilih seni lukis.
Tetapi perkuliahanya sudah berjalan dua tahun, Nuarta pindah ke jurusan seni
patung, Hal ini dikarenakan I Nyoman Nuarta merasa bakat serta kemampuanya
lebih berkembang di seni patung. Karirnya terus sukses, ketika berhasil
memenangkan lomba patung proklamator republik indonesia pada tahun 1979.
Sejak saat
itu beberapa karya fenomenal telah Nuarta bangun yang tersebar hampir di
seluruh nusantara. Salah satunya adalah Garuda Wisnu Kencana yang merupakan
salah satu karya terbesar dari seorang I Nyoman Nuarta. Awalnya Nuarta
membangun Nu Art Sculpture Park karena membutuhkan tempat penyimpanan buah
karyanya. Sebelumnya, Nu Art Sculpture Park didirikan hanya untuk museum
pribadi Nuarta, namun lama-kelamaan dikunjungi banyak wisatawan, mulai dari
sekedar bersantai atau ingin melihat koleksi Nuarta.
Selama ini
ia dikenal sebagai seniman yang telah menghasilkan banyak karya seni berupa
ratusan patung dengan gaya yang sangat natural. Hingga saat ini I Nyoman Nuarta sudah berkarir sebanyak 45
tahun. Selain sebagai museum pribadi koleksi karya-karya spektakuler dari sang
maestro I Nyoman Nuarta, Gallery seni ini juga ditujukan sebagai tempat atau
wadah ekspresi sejumlah seniman lainnya yang tidak hanya dari lokal bandung,
akan tetapi dari seluruh indonesia hingga dunia bisa menyimpan atau sekedar
memamerkan hasil karya seni terbaiknya di gallery seni milik I Nyoman Nuarta di
Bandung ini.
Bukan hanya
sekedar bisa melihat sejumlah karya seni hebat dari jarak dekat hasil karya
patung dan lukisan seorang maestro I Nyoman Nuarta pun yang diyakini oleh
sejumlah pengamat seni tidak hanya mengedepankan detail patung, bentuk,
estetika, keindahan, ukuran dan hal fisik lainnya, namun lebih dari itu karya
seninya sangat dalam mengandung makna filosofi yang kuat, namun di sini juga
anda bisa melakukan banyak hal yang sifatnya edukatif hingga mengadakan acara
atau kegiatan seru lainnya.
Saat ini,
gallery seluas 3 ha ini memiliki koleksi hingga lebih dari 300 buah, walalupun
yang dipamerkan sebanyak 150 buah. Pada
kunjungan ini, saya akan memperkenalkan beberapa jenis seni rupa karya I Nyoman
Nuarta yang ada di Gallery Nu Art Sculpture Park, antara lain:
Patung Tangan
Patung ini
terletak di pintu masuk gerbang Sentra Duta. Patung ini berupa patung tangan
berukuran besar yang tepat di tengah telapak tangannya melekat sosok wanita. Banyak
terdapat anggapan atau pemahaman pribadi dari setiap orang yang melihat patung
ini. Ada yang beranggapan bahwa patung ini seakan menjadi ucapan selamat datang
dari Pak I Nyoman, banyak penghuni Setra Duta yang memiliki wanita simpanan,
bahkan sampai merasa bahwa wanita berada di genggaman Pak I Nyoman. Padahal
sebenarnya maksud dari patung ini adalah karena kehendak Tuhan/ tangan Tuhan.
Siapa sangka patung tangan ini ternyata memiliki makna tentang kehidupan yang
sangat kental. Tentang manusia yang tak pernah bisa lepas dari takdir Tuhan.
Ya, apapun yang terjadi pada setiap detik kehidupan manusia, sudah diatur oleh
Tuhan, karena takdir ada di tangan Tuhan.
Gambar 1 (Patung
Tangan)
Sumber : Tuti dalam
Prasetiyo
El toro (matador Spanyol)
I Nyoman
Nuarta mengungkapkan kesedihannya ketika menyaksikan penyiksaan terhadap banteng
di Spanyol yang hanya dijadikan sebagai hiburan.
Gambar 2 (El Toro)
Nightmare
patung
wanita yang menggambarkan kesedihan tragedi tahun 1998 (trisakti) dimana pada
saat itu wanita menjadi korban penganiayaan, penyiksaan, pemerkosaan, bahkan
sampai mutilasi.
Gambar 3 (Nightmare)
Misery
Pembuatan patung
ini terinspirasi dari Negara Ethiopia, yakni negara termiskin di dunia. Pada
tahun 1990an terjadi krisis moneter (kesenjangan sosial dahsyat, kelaparan
besar-besaran bahkan sampai ½ nya mati kelaparan terlebih anak-anak). Patung
ini menceritakan tentang bencana kelaparan. Saat orang-orang yang dilanda
bencana itu tampak sangat mengkhawatirkan, dengan tubuh yang tak lagi
dilindungi oleh daging, yang tersisa hanya tulang yang terbungkus oleh kulit
yang terkelupas.
Gambar 4 (Misery)
Candi Borobudur
(tempat
ibadah yang jiwanya hilang karena sudah tidak sesuai dengan tujuan awal, karena
kini Candi Borobudur dijadikan tempat wisata dan penuh dengan sampah)
Gambar 5 (Candi
Borobudur)
Gantle giant
(saat ini
banyak terjadi pemburuan ikan paus di laut) dinamakan gantle giant adalah
karena ikan paus tersebut sangat kuat sehingga menjadikan jaring putus.
Gambar 6 (Gantle Giant)
Hutan maya
(macan yang
murka karena hutannya dirusak oleh manusia)
Gambar 7 (Hutan Maya)
Pintu surga
Merupakan
simbol dari kekuasaan Tuhan (I Nyoman Nuarta meyakini bahwa setiap orang yang
mengunjungi gallery ini akan masuk surga karena selalu bersyukur atas kekuasaan Tuhan).
Gambar 8 (Pintu Surga)
Api Borneo
Terjadi
tragedi kebakaran hutan di Kalimantan (Borneo) yang menyebabkan orang utan
menangis karena kehilangan anaknya.
Gambar 9 (Api Borneo)
Patung The Statuate of Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK)
Sebuah patung
raksasa yang dibuat sejak tahun 1998, belum selesai. Target pembuatan 20 tahun.
(patungnya besar, detail, bahan terbuat dari korea, untuk 100 tahun) --bakal
merupakan ikon yang setara dengan patung Liberty di New York atau menara Eiffel
di Paris-- yang akan juga melambangkan untuk selamanya keagungan budaya
Jawa-Bali, serta mengingatkan pada warga Indonesia asal-muasal lambang
negaranya, Garuda Pancasila.
Sejarah GWK
adalah ketika I Nyoman Nuarta tinggal di Bali, yakni di Jimbaran yang dominan
penduduknya adalah pencari garam di laut, mengakibatkan pendapatan hanya
sedikit. Sehingga dengan dibangunnya GWK ini diharapkan dapat menjadi mata
pencaharian baru bagi penduduk.
Garuda
Wisnu Kencana dibuat di Bandung karena berbagai alasan, diantaranya adalah: Suhu
di Kota Bandung sangat stabil, bebeda dengan Bali yang panas. Selain itu, di
Bali sering dilakukan kegiatan ibadah, pembuatan patung akan mengakibatkan
kebisingan, sehingga takut mengganggu, dan terakhir jika mempekerjakan orang
Bali, waktu bekerjanya akan terganggu ibadahnya.
Gambar 10 (GWK)
Skala 1: 100
Gambar 11 (Sketsa/ Kerangka
Patung GWK)
Selama saya
berada di Gallery, saya dapat merasakan indahnya tata ruang pamer museum,
diantaranya adalah:
o
Metode
penyajian museum menggunakan metode estetik. Dimana setiap koleksi memiliki
nilai artistik tersendiri. Sebagai gallery seni, tentunya metode ini sangat
sesuai.
o
Konsep penyajian yang banyak disediakan diluar ruangan
menjadikan pengunjung merasa lebih bebas dalam mengeksplorasi kegiatan
kunjungannya.
o
Konsep
alur penyajian yang digunakan dalam mengarahkan isi pameran adalah menggunakan
pendekatan gabungan yang mana tidak ada tema tertentu dalam setiap koleksi yang
disajikan. Melainkan hanya pesan-pesan moral yang disampaikan oleh I Nyoman
Nuarta melalui koleksi patung buatannya. pasalnya
tiap koleksi memiliki cerita dan filosofi tersendiri yang dalam dan beragam.
o
Koleksi
yang disajikannya pun merupakan koleksi asli buatan I Nyoman Nuarta yang
memenuhi 3 syarat koleksi yang terdiri atas: Memiliki nilai budaya, ilmiah dan nilai estetika,
dapat dianggap sebagai dokumen, serta dapat diidentifikasi mengenai wujud,
asal,tipe, gaya dan sebagainya. Selain itu, tidak dihalanginya setiap koleksi
juga menjadikan pengunjung bisa lebih leluasa dalam menikmati setiap koleksi
–walaupun tidak dapat memegang secara langsung--. Dalam membuat
patung, I Nyoman Nuarta memiliki 3 kriteria, diantaranya adalah:
§ Warna
hijau, karena tembaga pertama berwarna hijau
§ Bervolume
(3 dimensi), tahapnya ialah sketsa/ kerangka -> dicetak menggunakan resin (2
dimensi) -> terakhir dicetak mengguanakan bahan besi/ tembaga/ logam/ baja/
kuningan.
§ Motion
(terlihat bergerak)
o
Konsep Design
yang disajikan sangatlah eksotik dan menarik. Mengingat koleksi yang disajikan
berkonsep sederhana namun berkesan elegan. Selain itu, tanaman hijau nan indah
dan sejuk yang disertai pemandangan karya I Nyoman Nuarta menggambarkan desain
alami yang melukiskan kepedulian I Nyoman Nuarta terhadap lingkungan.
Waahhh,
betapa indahnya karya anak bangsa. Sebenarnya masih banyak informasi belum saya
sampaikan. Untuk informasi lengkapnya, sahabat bisa langsung mengunjungi
gallery tersebut yang berlokasi di Jalan Sutra Duta Kencana II/11, Bandung Jawa
Barat Indonesia 40151. Atau sahabat bisa mengakses website resmi di www.nuarta.com
atau http://nuartsculpturepark.com
Gambar 12
Haaaiiii
Gambar 13
Coba cari saya :P
Gambar 14 (Dancing on
the Grown)
Ohhh indah pemandangan
^^,
Gambar 15 (La Madame)
Udah mirip belum??? :P
Gambar 16 (Roro
Jongrang)
Eksis dulu, cekrek :D
Gambar 17 (Lupa,
terlalu fokus sama si Cinta :p)
Gambar 18 (Group IV)
Dadaaahhhh, selalu syukuri
nikmatNya dan jangan lupa bahagia yaa :D
Sumber Rujukan
Mardiana, Dian. (2016). Nu art sculpture park Bandung. [online]
diakses dari Tempat Wisata di Bandung website:
http://tempatwisatadibandung.info/nuart-sculpture-park-bandung/
Mulyono, Siswanto Danu. (2015). Galerry seni I Nyoman Nuarta Bandung. [online]
diakses dari Kompasiana website: http://www.kompasiana.com/sis12/galerry-seni-I
Nyoman-nuarta-bandung_54ff5ce4a33311af4d50fc99
Naro, Leonsiana. (2013). Observasi gallery seni nu art sculpture
park. [online] diakses dari Leonsiana Naro website: http://sileonnaro.blogspot.co.id/2013/08/beautifull-firework.html
Prasetiyo, Cahyo. (2015). Jalan-jalan ke nu art sculpture park.
[online] diakses dari Cahyo Prasetiyo website:
http://cprasetiyo.blogspot.co.id/2015/01/jalan-jalan-ke-nuart-sculpture-park.html